Kiat sukses

Kata mutiara mengenai Sukses (dalam inggris - indonesia)
“Success is not reached by chance, It is reached by choice”
Success bukanlah dicapai karena suatu kebetulan. Itu dicapai karena suatu pilihan.

“Watch your habits, for they become your character. Develop your character, for it becomes your destiny”
Perhatikan kebiasaanmu, karena itu akan menjadi karaktermu. Bangunlah karaktermu, karena itu akan menentukan masa depanmu

“Recognize that life is in constant motion and every change happens for a reason. When you see boundaries as opportunity, the world becomes a limitless place”
Sadari bahwa kehidupan selalu bergerak, dan setiap perubahan terjadi atas suatu alasan. Waktu anda melihat batasan sebagai kesempatan, dunia akan menjadi tempat bebas hambatan.

“Climb any mountain and believe without a doubt that you will succeed. This is the power of the human spirit”
Dakilah gunung dan sepenuhnya percaya bahwa kamu akan sukses. Ini adalah kekuatan spiritual.

“Pioneers blaze their paths where highways never run”
Berani mengambil langkah setapak untuk akhirnya berlari bebas.

“The currents that determine our dreams and shape our lives flow from the attitudes we nurture every day”
Arus penentu impian dan pembentuk kehidupan mengalir dari pola berpikir yang dibina setiap hari.

Jalan menuju BAHAGIA dan SUKSES

Jalan menuju BAHAGIA dan SUKSES tidak selalu lurus:

Ada tikungan bernama KEGAGALAN,
Ada bundaran bernama KEBINGUNGAN,
Ada tanjakan bernama KESULITAN,
Lampu merah bernama MUSUH,
Lampu kuning bernama KELUARGA,
Kita akan mengalami ban kempes dan pecah, itulah HIDUP,
Ban serep bernama IMAN,
Mesin bernama PENGHARAPAN,
Asuransi bernama KASIH,
Pengemudi bernama TUHAN YESUS,

Maka sampailah kita ke tempat yang disebut SUKSES dan BAHAGIA !!!
 
 

Lebih Dari Yang Diharapkan

Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah ... - I Korintus 2:9
Salah satu kunci meraih kebahagiaan di dalam dunia ini adalah dengan memberikan lebih dari yang diharapkan. Untuk bisa melakukan hal ini, jelas kita harus bebas dari sifat egois dan kikir. Ini semakin mempertegas mengapa orang yang pelit tidak akan pernah merasa berbahagia di dalam hidupnya. Kita mulai dari Allah. Seandainya Dia hanya memberikan kepada kita anugerah keselamatan, saya rasa itu lebih daripada cukup. Namun tak hanya itu, berkat-berkat lain juga diberikan kepada kita. Bahkan, apa yang tidak pernah kita lihat, apa yang tidak pernah kita dengar, dan apa yang tidak pernah timbul dari hati kita, itu semua disediakan Allah bagi kita. Jelas Dia memberikan lebih dari yang kita butuhkan dan lebih dari yang kita harapkan.
Perusahaan yang sukses biasanya selalu memberi “nilai tambah” kepada klien atau konsumennya. Yang jelas, mereka tidak hanya memberi seperti yang diharapkan, tapi memberi lebih dari itu. Pekerja yang sukses dalam karir juga selalu memberi kontribusi lebih dari yang diharapkan perusahaan. Pasangan yang sukses membangun rumah tangga juga pasangan yang selalu memberikan kasih sayang dan perhatian lebih dari yang diharapkan oleh pasangannya. Prinsip ini juga berlaku dalam pelayanan. Jika Anda adalah pemimpin rohani, atau sebut saja pendeta, sudahkah Anda memberikan yang terbaik kepada domba-domba Anda? Tidak hanya sekedar rumput untuk makanan rohani mereka, tapi benar-benar padang rumput yang hijau untuk mereka.
Michael Jordan, legendaris basket dunia, pernah ditanya kunci keberhasilannya, dan dia menjawab seperti ini, “Saya memiliki harapan yang lebih besari daripada harapan orang lain terhadap diri saya. Ketika pelatih meminta saya berlatih tiga kali seminggu, saya akan berlatih lima kali. Ketika pelatih berharap saya dapat mencetak 15 angka dalam setiap pertandingan, saya akan mencetak 36 angka! Itu sebabnya saya menjadi yang terbaik di dunia.” Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memberi lebih dari yang diharapkan?


Panik? Sudah Bertanya Pada Tuhan Belum

1 Samuel 30:8
Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" Dan Ia berfirman kepadanya: "Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 90; Lukas 11; 2 Raja-raja 22-23

Dalam 1 Samuel 30, dikisahkan bahwa orang Amalek menyerbu Tanah Negeb dan Ziklag, dan perempuan-perempuan serta semua orang dikota itu ditawan oleh orang Amalek, termasuk anak dan istri Daud.

Ketika Daud dan pasukannya sampai di kota itu dan tahu bahwa anak dan istri mereka telah ditawan Amalek, mereka sangat sedih dan marah. Bahkan dalam kemarahan mereka, rakyat Israel hendak melempari Daud dengan batu. Namun dalam keadaan terjepit seperti ini, Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan.

Daud kemudian berdoa, “Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" Sebelum bertindak, Daud bertanya apakah yang ia lakukan adalah rencana Tuhan. Dia menunggu jawaban Tuhan, baru kemudian bertindak.

Daud tidak bertindak gegabah dalam usahanya untuk menyelamatkan mereka yang tertawan dan menenangkan rakyat yang bersama dia. Yang pertama kali ia lakukan adalah menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, dan meminta petunjuk dari Tuhan tentang apa yang harus ia lakukan.

Seberapa sering kita berdoa seperti Daud? Ketika keadaan menekan hidup kita, apakah kita lari dari Tuhan atau kita lari kepada Tuhan?

Mari belajar kepada Daud, kita lari kepada Tuhan memohon petunjuk dari-Nya atas segala permasalahan kita. Tuhan adalah solusi kehidupan Anda, Dia dapat Anda percaya.

Saat masalah menerpa hidup Anda, jangan lari menjauh dari Tuhan namun larilah kepada Tuhan. 
 
 

Pembeli Istimewa

Pada suatu hari, ketika Jepang belum semakmur sekarang, datanglah seorang peminta-minta ke sebuah toko kue yang mewah dan bergengsi untuk membeli manju (kue Jepang yang terbuat dari kacang hijau dan berisi selai). Bukan main terkejutnya si pelayan melihat pelanggan yang begitu jauh sederhana di tokonya yang mewah dan bergengsi itu. Karena itu dengan terburu-buru ia membungkus manju itu. Tapi belum lagi ia sempat menyerahkan manju itu kepada si pengemis, muncullah si pemilik Rata Penuhtoko berseru, “Tunggu, biarkan saya yang menyerahkannya”. Seraya berkata begitu, diserahkannya bungkusan itu kepada si pengemis.

Si pengemis memberikan pembayarannya. Sembari menerima pembayaran dari tangan si pengemis, ia membungkuk hormat dan berkata, “Terima kasih atas kunjungan anda”.

Setelah si pengemis berlalu, si pelayan bertanya pada si pemilik toko, “Mengapa harus anda sendiri yang menyerahkan kue itu? Anda sendiri belum pernah melakukan hal itu pada pelanggan mana pun. Selama ini saya dan kasirlah yang melayani pembeli”.

Si pemilik toko itu berkata, “Saya mengerti mengapa kau heran. Semestinya kita bergembira dan bersyukur atas kedatangan pelanggan istimewa tadi. Aku ingin langsung menyatakan terima kasih. Bukankah yang selalu datang adalah pelanggan biasa, namun kali ini lain.”

“Mengapa lain,” tanya pelayan.

“Hampir semua dari pelanggan kita adalah orang kaya. Bagi mereka, membeli kue di tempat kita sudah merupakan hal biasa. Tapi orang tadi pasti sudah begitu merindukan manju kita sehingga mungkin ia sudah berkorban demi mendapatkan manju itu. Saya tahu, manju itu sangat panting baginya. Karena itu saya memutuskan ia layak dilayani oleh pemilik toko sendiri. Itulah mengapa aku melayaninya”, demikian penjelasan sang pemilik toko.

***
Konosuke Matsushita, pemilik perusahaan Matsushita Electric yang terkemuka itu, menutup cerita tadi dengan renungan bahwa setiap pelanggan berhak mendapatkan penghargaan yang sama. Nilai seorang pelanggan bukanlah ditentukan oleh prestise pribadinya atau besarnya pesanan yang dilakukan. Seorang usahawan sejati mendapatkan sukacita dan di sinilah ia harus meletakkan nilainya.


(Dikutip dari artikel, Konosuke Matsushita, Food For Thought)


Istana Pasir

Matius 7:24
Setiap orang yag mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orangnyang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 117; 1 Yohanes 1; Yehezkiel 38-39

Dalam sebuah kamp pemuda, mereka membuat permainan membangun istana pasir di pantai. Beberapa kelompok di buat dan mereka ditantang untuk membuat istana pasir setinggi mungkin. Ketika mereka sedang membangun istana-istana pasir itu, deburan ombak yang menyapu pantai terus saja menggempur bangunan yang mereka buat. Dengan menggunakan apapun yang mereka temukan, anak-anak muda itu berusaha membangun istana pasir mereka setinggi dan sekuat mungkin sehingga dapat bertahan dari gempuran air laut. Setelah istana itu terbangun mereka menaruh sebuah bendera kecil diatasnya. Air pasang naik, dan anak-anak muda itu kembali ke villa mereka.

Ketika air pasang itu telah surut, beberapa anak muda itu kembali ke pantai dan mendapati beberapa istana pasir mereka telah hilang, dan yang masih bertahan pun bentuknya sudah tidak karuan. Hasil kerja keras yang mereka banggakan kini sudah lenyap.

Kehidupan ini layaknya istana pasir tadi, Yesus berkata, jika kita membangun kehidupan kita di atas pasir, unsur-unsur dunia akan dengan mudah menghancurkan bangunan kehidupan kita. Namun jika kita membangun kehidupan kita di atas dasar yang kuat dan baik, yaitu batu karang yang teguh, maka bangunan kehidupan kita tahan terhadap segala yang melanda kehidupan kita.

Yesus meminta kita agar membangun kehidupan kita di atas firman-Nya dan menjadi pelaku-pelaku atas apa yang Ia telah ajarkan. Dasar kehidupan yang dibangun diatas kebenaran firman Tuhan inilah yang akan membuat bangunan kehidupan kita menjadi kuat, sehingga kita dapat tetap teguh berdiri ketika badai melanda.

Krisis hanyalah sebuah ujian atas bangunan kehidupan yang telah Anda bangun. Jika Anda membangun dasarnya dengan benar, maka Anda tidak perlu kuatir ketika badai melanda. 


Menikmati Proses

Yakobus 1:2-3

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 119:1-88; 1 Yohanes 3; Yehezkiel 42-43

Kita saat ini hidup dalam sebuah budaya instant. Mulai dari makanan hingga keberhasilan atau kesuksesan, kita inginkan yang instant, itu sebabnya tayangan-tayangan pencarian bakat banyak diminati.

Namun Allah tidak bekerja dengan cara instant ini. Dia membuat kita mencapai keberhasilan dengan menjalani proses. Tuhan ingin kita memiliki kesabaran dan stabilitas dalam diri kita sehingga kita “menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.” (Yakobus 1:4).

F.B Mayer seorang pendeta Babtis asal Inggris pernah memberikan sebuah ilustrasi tentang proses yang menghasilkan kualitas ini seperti berikut: Sepotong besi seharga $2.50, kalau di tempa menjadi tapal kuda akan menjadi seharga $5. Jika ditempa menjadi jarum, harganya naik menjadi $175. Kalau ditempa dan dibentuk menjadi pisau silat harganya akan berlipatganda menjadi $1.625. Kalau dibentuk menjadi jarum penunjuk arloji, harganya melonjak lagi menjadi $125.000.

Setiap tempan dan pembentukan terhadap besi tersebut akan meningkatkan nilai jualnya. Lebih banyak di tempa, dipukul, dibakar, maka nilainya semakin tinggi. Demikian juga dengan manusia. Jika Anda mengalami banyak pembentukan, tempan, dan ujian, maka karakter mulia yang ada di dalam diri Anda semakin terbentuk.

Ingatlah bahwa Anda tidak perlu menjalani kehidupan ini dengan tergesa-gesa, nikmatilah prosesnya dan “Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang,

I Need Jesus

Yohanes 15:5b
“sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa”

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 121; 2 Yohanes 1; Yehezkiel 29:17 - 30:19

Delapan tahun yang lalu, saya melakukan sebuah kesalahan yang cukup fatal yakni saya sombong ke Tuhan. Saat itu saya bilang dalam hati saya bahwa saya bisa melakukan apa pun seorang diri, tanpa bantuan-Nya sekalipun. Dalam argumen saya, saya berkata bahwa saya memiliki otak yang cukup cerdas sehingga saya tidak terlalu membutuhkan pertolongan dari-Nya atau dari siapapun.

Keangkuhan saya runtuh seketika ketika saya melihat apa yang saya lakukan tidak ada yang benar. Mata pelajaran-mata pelajaran yang sewaktu SMP dulu saya kuasai, di SMA justru saya mendapatkan nilai yang jelek. Saya frustasi dengan keadaan itu sampai satu titik akhirnya saya menyerah juga kepada Tuhan. Saya berdoa kepada-Nya, memohon agar Dia kembali menuntun kehidupan saya. Ketika saya melakukan ini ternyata membuahkan hasil.

Nilai-nilai rapor caturwulan I saya di sekolah yang dulunya anjlok justru kembali naik. Tingkat kerohanian saya yang sempat down karena berbulan-bulan tidak melayani dan membangun hubungan dengan-Nya secara pribadi akhirnya kembali menyala-nyala.

Di luar Tuhan, Anda tidak dapat akan berbuat apa-apa. Anda akan menjadi orang-orang yang kerap menemui kegagalan demi kegagalan dalam kehidupan Anda. Oleh karenanya, jangan sekali-kali mencoba untuk menjauh dari-Nya. Bangun terus hubungan pribadi yang intim dengan-Nya setiap hari karena itu akan membuat Anda semakin mengenal-Nya dan mengetahui siapakah Anda di hadapanNya.

Orang-orang yang tidak membutuhkan Yesus pada dasarnya adalah orang-orang yang tidak sadar bahwa dirinya lemah.

Tidak Menyerah Hadapi Tragedi

Ibrani 10:36
Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 131; Yohanes 8; Yeremia 37-38

Pada tanggal 2 bulan Juli, 1932, di Atlantic City, seorang bayi laki-laki lahir. Enam minggu kemudian, sepasang suami istri mengadopsinya, tetapi pada saat usianya 5 tahun, ibu angkatnya meninggal dunia. Ayahnya membawanya dari satu kota ke kota lain untuk mencari pekerjaan, hingga saat usianya 12 tahun, anak laki-laki itu mendapatkan pekerjaan pertamanya di sebuah restoran – dan dia menyukainya. Ketika dia berumur 15 tahun, ayahnya ingin pindah lagi, tetapi anak muda ini menyukai pekerjaannya di Hobby House restoran. Akhirnya dia membuat keputusan, dia berhenti sekolah dan pindah ke YMCA dan bekerja sepenuh waktu di restoran itu.

Beberapa tahun kemudian, bos dari Hobby House menawarkan anak muda itu kesempatan. Bosnya memiliki empat restoran KFC yang merugi, dan memintanya untuk membuat restoran itu berhasil. Dengan kerja keras dan tujuan yang kuat, selama empat tahun usaha itu sukses. Akhirnya restoran itu di jual kembali ke KFC, dan dia menjadi jutawan dalam usia 35 tahun. Siapa anak muda ini? Namanya Dave Thomas, pendiri Wendy’s. 45 tahun setelah ia drop out dari sekolah-nya, Dave akhirnya berhasil mendapatkan ijasahnya.

Dunia penuh dengan orang seperti Dave, mereka menghadapi tragedy, penyakit, terluka, kemiskinan dan kesulitan di berbagai area, dan mereka tidak menyerah dengan keadaan serta menjadi orang yang dikagumi oleh banyak orang.

Orang-orang tersebut adalah orang yang mau berjuang dan bekerja keras. Tuhan ingin kita menjadi orang jenis ini. Pribadi yang tidak takut atau dilemahkan oleh kesulitan. Rasul paulus menulis kepada Timotius bahwa Tuhan tidak memberi kita roh ketakutan tapi roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban (II Timotius 1:7). Ketakutan hanya akan membuat Anda kehabisan tenaga dan mematahkan semangat Anda. Namun bersama dengan Kristus, Anda akan mendapatkan kekuatan untuk menanggung segala perkara. Jangat takut saat kesulitan datang, tetapi lihatlah kedepan dan jalani dengan penuh antusias, semangat dan kasih.

Orang yang sukses dan gagal sama-sama berjuang, namun yang membedakan mereka adalah seorang sukses tidak menyerah dengan kegagalan.


Berhenti Menjadi Pemain Cadangan

Ibrani 12:1
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 145; Wahyu 1; Zakharia 9-10

Bud Wilkinson, mantan pelatih sepakbola di Universitas Oklahoma pernah menggambarkan sepakbola seperti ini, “Sepakbola di Amerika saat ini adalah 60, 70, atau 80 ribu penggemar yang butuh berolahraga yang bersorak-sorai menyemangati 22 orang pria di lapangan yang sangat membutuhkan istirahat!”

Beberapa penulis Alkitab sering menggunakan olahraga sebagai perumpamaan untuk menggambarkan kehidupan umat Allah. Dan saya sangat menyukainya karena kehidupan orang Kristen memang sudah seharusnya penuh semangat! Tidak membosankan seperti yang telah dijalani banyak orang.

Anda tahu, saya selalu berpikir salah satu pekerjaan terbaik di dunia adalah menjadi pemain cadangan di sepakbola professional. Yang Anda harus lakukan adalah duduk di bangku cadangan dan menghasilkan uang! Namun pada kenyataannya, saya tidak pernah menemukan satu orangpun pemain sepakbola yang menandatangani kontrak hanya untuk duduk sebagai penonton. Demikian juga harusnya kita sebagai orang Kristen. Kita tidak diciptakan untuk menjadi penonton yang menjerit-jerit untuk memberikan semangat. Kita lahir untuk bertanding dilapangan.

Namun banyak orang Kristen lebih suka duduk di bangku cadangan atau bahkan menjadi penonton. Mereka tidak mau keluar dari zona amannya. Mereka memang berdoa dan membaca firman Tuhan, namun mereka tidak mau taat dalam panggilan yang sudah Tuhan tetapkan bagi mereka.

Paulus menulis kepada Timotius seperti ini, “Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.”(2 Timotius 2:5). Untuk itu marilah kita melupakan apa yang telah di belakang kita dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapan kita, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. (Filipi 3:13-14).

Jangan hanya menjadi penonton atau pemain cadangan dalam perlombaan sorgawi ini. Marilah bertanding dengan segenap hati untuk meraih mahkota seorang juara.

Selalu Berhasil

Kejadian 39:2
"Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu."

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 15; Matius 15; Kejadian 29-30

Di dalam dunia ini ada satu orang yang selalu berhasil melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya pasti memuaskan setiap orang. Tidak hanya itu, kejujuran yang ia miliki juga membuat tuannya menyerahkan urusan rumah secara penuh kepadanya.

Walaupun banyak orang yang hendak menghancurkan kehidupannya, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil. Akhir kisah hidupnya yang menyedihkan pun berubah menjadi begitu luar biasa. Ia diangkat sebagai perdana menteri di negara yang sebenarnya adalah asing bagi dirinya. Semasa ia memerintah, bahaya kelaparan yang melanda di dunia saat itu pun dapat diatasi dengan sangat baik. Siapakah orang ini? Ia adalah Yusuf, anak dari Yakub.

Yusuf adalah bukti bagaimana penyertaan Allah begitu nyata dan mengubahkan berbagai prediksi manusia. Ketika ada rencana yang jahat hendak mematikan dirinya, tangan Allah membelokannya sehingga menjadi kebaikan. Alkitab dengan begitu jelas menuliskan mengenai hal ini, "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya...".

Apakah Anda ingin menjadi orang yang selalu berhasil dalam pekerjaan atau usaha yang sedang dikerjakan? Peganglah firman Tuhan dan hiduplah di dalamnya. Seperti kehidupan Yusuf yang selalu sukses, demikianlah hidup Anda akan dibawa Tuhan.

Orang yang hidupnya bersandar pada firman Tuhan akan selalu menikmati keberhasilan demi keberhasilan.

7 komentar:

  1. Oh Tuhan Yesus jadikan aku kuat seperti tokoh2 yang keluar sebagai pemenang karena mereka tekun, setia dan mengandalkan-Mu bahkan dalam keadaan terpuruk sekalipun.
    Bapa aku yakin setiap ujian dan masalah dalam hidupku adalag proses Allah supaya aku dapan mengalami keajaiban2 yang Kau ciptakan. Kuatkan kami dan jadikan kami umat yang lebih dari pemenang karena kemurahan Tuhan Yesus. amin

    BalasHapus
  2. ya bapa bimbing lah aku agar aku berjalan dan keluar sebagai PEMENANG BERSAMA ENGKAU

    BalasHapus
  3. Akan lebih indah dan bahagia jika jadi pemenang Jiwa

    BalasHapus
  4. Semua Manusia Di Muka Bumi Ini Harus Tahu Dan Pengenalan Yesus Kristus

    BalasHapus
  5. YA KITA HRS BERTANDING DIDLM HDP INI UTK DIPROSES TUHAN UTK DIBERI BERKAT UTK MENJADI BERKAT....

    BalasHapus
  6. YA KITA HRS BERTANDING DIDLM HDP INI UTK DIPROSES TUHAN UTK DIBERI BERKAT UTK MENJADI BERKAT....

    BalasHapus